Adab Penghafal Al Qur'an

Tidak dipungkiri lagi bahwa menghafal Al-Quran adalah hal yang luar biasa. Kita dapat menemukan ribuan atau bahkan jutaan umat islam yang hafal Al-Quran.

Menghafal Al-Quran, di mana dulu dunia itu hanya terdengar di pesantren-pesantren tahfidz dan kurang mendapat perhatian. Sekarang hal itu telah membumi di Indonesia.

Para penghafal Al-Quran berangkat dari beragam tingkatan usia, suku dan bangsa.  Realita yang ada banyak dari anak-anak kecil di bawah usia sepuluh tahun, bahkan ada yang baru berumur tujuh tahun telah hafal Al-Quran 30 juz. Inilah kenyataan yang terjadi. Padahal mereka tidak mengerti apa makna kalimat-kalimat yang mereka hafal itu.

Kita juga sering melihat orang yang tidak dikaruniai nikmat penglihatan (buta), tetapi Allah swt karuniakan atasnya nikmat Al-Quran. Meskipun mereka tidak dapat melihat kitab Al-Quran bahkan bentuk dan hurufnya pun mereka tidak mengetahui, tetapi Allah swt menganugerahkan nikmat menghafal Al Qur’an. Barangkali hafalan mereka lebih melekat dan lebih matang daripada orang-orang yang memiliki penglihatan sempurna.

Mengingat betapa banyaknya kemuliaan dan keutamaan bagi orang yang menghafal Al-Qur’an. Hendaknya orang yang menghafal Al-Qur’an tidak menjadikan hafalan Al-Qur’an hanya sekedar hafalan tanpa berusaha memahami, merenungi, dan mengamalkan isinya atau bahkan hanya menjadikannya sebagai ajang berbangga-bangga belaka. Wal’iyadzubillah.

Berikut ini adalah nasihat-nasihat tentang adab yang patut diteladani oleh orang-orang yang menghafalkan kitab Allah subhanahu wa ta’ala :

1. Pertama menata kembali niat

Setiap amal perbuatan itu tergantung niat. Maka niat merupakan merupakan aspek yang sangat penting dalam proses menghafal Al Qur’an. Niat yang baik akan menghasilkan hal yang baik, niat yang buruk akan menghasilkan hal yang buruk.

2. Kedua berteman dengan orang shaleh

Diharapkan bagi para penghafal Al Qur’an untuk mencari pergaulan dari orang-orang shaleh sehingga mampu memotivasinya dalam meningkatkan semangat menambah jumlah hafalan Al Qur’an. 

3. Ketiga menjaga wudhu

Orang-orang yang terbiasa membaca Al Qur’an dalam membacanya berarti menghormati Al Qur’an sebagai kitab sucinya. Menjaga wudhu saat proses menghafal menghafal Al Qur’an merupakan upaya dalam menghormati Al Qur’an. Dengan menjaga wudhu berarti menjaga diri untuk selalu siap dalam menghafalkan Al Qur’an di mana pun dan kapan pun.

4. Keempat membiasakan bangun subuh

Kebiasaan bangun sebelum subuh mampu menguatkan pikiran seorang penghafal Al Qur’an. Waktu terbaik bagi otak untuk menghafal sesuatu adalah sesudah sholat subuh, dimana pikiran seseorang masih jernih karena setelah diistirahatkan selama tidur. Dengan otak yang masih segar apalagi setelah digunakan untuk sholat subuh guna mendapat ridho Allah maka insyaallah proses menghafal Al Qur’an akan menjadi lebih mudah

Artikel Lainnya


Lihat Semua

Jadwal Sholat